Oktober 21, 2014 1 komentar

Pembodohan yang Terorganisir


Selalu berpikir dengan keadaan semrawut yang ada di Indonesia, sehingga saya memakluminya sebagai kebesaran Allah yang Maha Adil. Diantara 300 juta rakyat Indonesia masih belum banyak yang menemukan jati dirinya yang sebenarnya (termasuk saya), banyak dari kita yang masih sangat tercium aroma kolonialisme. Coba bayangkan saja, apabila kita semua diberi kepintaran dan ke-superior-an yang lebih oleh Allah, apa yang terjadi? Sudah jelas negara kita menguasai seluruh dunia dengan hanya satu genggaman. Banyak penghalang ketika kita ingin berinovasi dengan cara kita sendiri, siapa penghalangnya? salah satunya adalah para penjahat yang suka tidur di gedung megah sana. Hal tersebut seolah-olah menjadi pembodohan yang terorganisir dari zaman kolonial hingga sekarang. Seharusnya tidak seperti itu kan? karena setiap individu di Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk berkarya dan tidak sedikit dari kita sudah mendapat apresiasi dari luar negeri, sehingga karya mereka lebih diapresiasi di luar negeri daripada di dalam negeri. Itulah kenyataan yang ada sekarang, negara kita akan stagnan di tahap negara berkembang saja agar bisa terus dibodohi asing dan mental kolonial.

Ayolah kita sama-sama bersatu untuk kebaikan negara yang sangat kita cintai ini. Idealis, utopis, dll itu sah-sah saja, namun jangan diperbesar egoisnya. Mari lunturkan egois di dalm diri kita untuk memajukan negara ini. Saya hanya bisa melakukan hal-hal yang mungkin menurut orang lain useless, tapi saya lakukan saja dengan senang hati. Tulisan ini mungkin saja bertepatan dilantiknya Presiden - Wakil Presiden 2014-2019, sehingga menurutku pas-pas aja. Saya hanya ingin melihat seluruh anak muda berkarya bersama-sama dengan penuh semangat. Kita semua kelak yang akan memimpin anak cucu kita, mari perbaiki diri mulai dari sekarang untuk kebaikan di masa yang akan datang. Terimakasih

Warm Regard,
Bhagas Dani P.

 
;