Juli 17, 2013 0 komentar

Idealis Vs Kreatif



Pukul 1 Siang ini di rumahku yang masih terasa suasana Ramadhan, saya ingin mengeluarkan isi pikiranku semalam yang berjejal walaupun matahari di luar sedang murung, mungkin matahari pun tak suka melihatku memendam pikiran-pikiran yang tidak terpecahkan, hehe. Tidak ada rokok yang mempompa pikiran ini karena sedang puasa, tapi apa boleh buat langsung saya mulai saja. Judul yang saya pakai bisa memiliki korelasi atau mungkin saja tidak, karena itu hanya label dari diri sendiri maupun dari orang lain bahwa dirinya idealis atau kreatif. Isi pikiranku yang mengganggu semalam itu berpikir bahwa orang idealis belum tentu kreatif dan orang kreatif belum tentu idealis. Tetapi bisa jadi kedua hal tersebut dimiliki semua orang dan saling melengkapi.
Menurut KBBI,”Idealis adalah orang yang bercita-cita tinggi; pengikut aliran idealisme. Idealisme adalah hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan dianggap sempurna; Sas aliran yang mementingkan khayal atau fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai dengan kenyataan.” Sedangkan,”Kreatif adalah memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; bersifat (mengandung) daya cipta.” Jadi keduanya memiliki sense tersendiri untuk mengarungi hidup di dunia ini. Dua sifat ini sangat baik jika dimiliki oleh semua orang, namun jika ada intervensi berupa penyakit bernama Fasis, sifat itu dapat menghancurkan diri kita sendiri. Saya mulai ambil contoh dari sifat idealis dulu, biasanya sih orang idealis tidak suka hal-hal yang berbau mainstream (biasanya lho yaa). Saya menyebut mereka idealis fasis, begitu juga nanti akan saya jabarkan kreatif fasis, hehe. Kalimat tersebut (idealis fasis) terlihat aneh sih memang, tapi tak apalah J. Orang-orang yang memiliki sifat idealis fasis ini tidak punya malu, sok-sokan mengkritisi karya orang lain tapi dirinya sendiri tidak punya karya sama sekali. Dikit-dikit menghina, padahal dirinya sendiri pantas untuk dihina seperti pecundang. Banyak sekali contoh di sekitar kita terhadap orang-orang idealis fasis. Contoh: di dunia ini sudah diduduki oleh korporasi-korporasi raksasa dan secret society yang akan mengendalikan diri kita nanti. Sebut saja Coca cola, Nike, Adidas, Marlboro, Zionis, Freemasonry, Illuminati, dll masih banyak lagi. Orang kreatif biasanya tidak peduli dengan hal-hal gituan, mereka rata-rata orientasinya ke duiittt terus. Di tangan orang-orang kreatif logo-logo korporasi dan organisasi rahasia di buat pernak pernik barang yang dapat digunakan banyak orang seperti mug, portable sound, sticker, kaos, pin, emblem, dll. Sedangkan orang-orang idealis fasis hanya koar-koar­ menentang tetapi tidak memiliki hasil karya tidak seperti orang kreatif yang mendaur ulang kaleng coca cola menjadi portable sound. Jadi, saya dapat belajar dari orang kreatif adalah kita tidak perlu mengkonsumsi produk-produk para kapitalis atau mengikuti organisasi rahasia tetapi kita harus memperalat ketenaran mereka untuk mencari uang, memang sih uang bukan segalanya, tetapi segalanya membutuhkan uang sekarang, hehe. Setiap orang dalam hidupnya pasti memiliki masa transisi berbeda-beda, saya sendiri dulu juga seorang poser yang hanya bisa ikut-ikutan arus menjadi seorang idealis, namun seiring berjalannya waktu saya mencari jati diri saya sampai sekarang sehingga memiiki prinsip dan pendirian. Orang-orang idealis fasis menurut saya masih kurang ilmu menghadapi kekerasan di dunia ini, lagi-lagi mereka tidak memiliki karya. Saya ambil contoh lagi pada industri hiburan di Indonesia, para idealis fasis menghina habis-habisan para musisi melayu, band-band major label, sinetron indosiar, film-film horor mesum, dan lain-lain. Apa gunanya kalian menghina mereka? Apa untungnya? Membuat kalian puas? Padahal yang berada di industri hiburan tidak peduli dengan kalian (idealis fasis), karena mereka kreatif memanfaatkan keadaan pasar untuk mencari uang. Walaupun mereka berkarya ecek-ecek yang penting asap dapur bisa mengebul dan saya Cuma bisa berdoa semoga mereka sadar sehingga berkarya yang berkualitas serta berguna bagi anak bangsa. Lalu, kalian yang idealis fasis seharusnya berkaryalah dengan baik dan berkualitas sehingga dapat bersaing dengan sehat, tidak hanya menghina tanpa dasar. Cobalah berpikir positif, jika kalian tidak suka terhadap hiburan-hiburan ecek-ecek yang ada di televisi sebenarnya percuma kalian caci maki, berarti target pasar mereka bukan kalian (idealis fasis), biarlah mereka membodohi masyarakat dengan hiburan kacangan, tapi kalian tetap fokus untuk berkarya yang lebih baik dan berkualitas. Kalian tidak perlu ambil pusing, sebaiknya lakukan revolusi dengan membentuk pergerakan yang underground. Kalau kalian sudah memiliki karya dan sudah di apresiasi oleh banyak orang, barulah kalian berhak menghina mereka. Menjadi orang idealis itu penting, tapi jangan sampai idealis yang fasis.
Selanjutnya, saya jabarkan apa yang saya maksud dengan orang kreatif fasis. Orang-orang ini juga sok-sok, mereka merasa paling bisa berkarya, padahal mereka hanya berorientasi pada uang. Mereka suka melegalkan kegiatan copycat, plagiat, pembajakan, dan sejenisnya. Contohnya, mereka membajak merk-merk terkenal menjadi sangat mirip sekali untuk dijual bebas di pasaran dengan harga yang lebih murah. Saya menganggap membuat merchandise seperti yang saya jelaskan di atas tadi bukan merupakan pembajakan tetapi memperalat keadaan, namun yang membuat produk yang mirip sesuai aslinya tanpa persetujuan yang bersangkutan adalah pembajakan. Mereka seharusnya berkarya secara sehat, jika kalian (kreatif fasis) bisa membuat barang yang mirip seperti aslinya, mengapa kalian tidak membuat merk sendiri yang lebih bagus dan sangat berkualitas untuk dijual di dalam negeri?. Memang sulit sih merintis usaha dari nol, namun semua hal itu bisa dilakukan dan tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Hal terpenting adalah selalu berusaha dengan diiringi oleh do’a.
Jadi, intinya dari semua tulisan saya ini adalah omong kosong belaka, hahahaha. Gak boleh kalian percaya dengan tulisan saya ini, nanti jadi musyrik lho. Saya Cuma dapat menyimpulkan dari tulisan saya sendiri ini bahwa setiap orang harus memiliki sifat idealis dan kreatif tanpa ada embel-embel fasis, karena dengan kedua sifat tersebut akan mencetak orang yang berdedikasi dan berkualitas, sehingga dapat menjadi kebanggaan nusa dan bangsa. Segera gali dan temukan passion-mu dalam hidup, segera lakukan apa yang ingin kamu lakukan selama itu hal positif. Perbaiki nasib, tingkah laku, mental pada dirimu sendiri untuk menerjang masa depan yang sangat cerah. Jangan pernah ragu meraih mimpimu selagi masih hidup. Salam super deh, aku gak mau panjang lebar lagi, nanti pak Mario Teguh gak punya pekerjaan lagi kalau aku ngoceh terus, hehehehe.


Bhagas Dani Purwoko
 
;