November 24, 2013 0 komentar

Mobil LCGC (Lu Culas Gue Cekik)

Pemerintah selalu mencari celah untuk habiskan anggaran.
Rakyat jelata mengais upah untuk menghindari keparan.
Para pemodal kuasai pasar.
Para pengecer mati terkapar.

Rima di atas sekiranya cocok untuk merepresentasikan keadaan pemerintahan yang ada di Indonesia. Saya sebagai rakyat sangat geram ketika mendengar program pemerintah yang baru-baru ini terdengar yaitu mobil LCGC (Low Cost Green Car) atau mobil murah ramah lingkungan. Secara serempak banyak masyarakat sangat kontra dan ada yang melakukan resistensi terhadap program baru ini. Sekarang kita lihat saja kemacetan di jalan raya, apakah pemerintah pura-pura tidak tahu akan hal ini? Atau mereka menganggap seluruh rakyatnya bisa dibodohi dengan program culas ini?. Mobil LCGC ini digadang-gadangkan agar masyarakat kelas menengah ke bawah dapat membeli mobil. Pertanyaannya, apakah mobil menjadi prioritas seluruh masyarakat? Apakah merupakan standar kemakmuran Negara apabila seluruh rakyatnya memakai mobil?. Banyak sekali logika sampah yang sering dilontarkan pemerintah.

LOW COST : Harga berkisar 75jt-100jt
GREEN CAR : Emisi rendah (Tetap pakai BBM)
Logika macam apa ini? 75jt itu murah bagi kelas bawah? Pakai BBM itu ramah lingkungan? Pemerintah sangat keterlaluan membodohi rakyatnya sendiri. Mereka hanya mementingkan perut mereka masing-masing. Mereka selalu mengedepankan bisnis-bisnis yang berskala makro, sedangkan UMKM selalu terpuruk ketika para kapital mendominasi.

Setelah program ini di deru hujan kritikan dari semua golongan masyarakat, Mobil LCGC ini berubah nama menjadi mobil LCE (Low Cost Emission). Namun, seluruh masyarakat menggeneralisirnya sebagai mobil murah. Produsen mobil murah diantaranya Daihatsu dan Honda yang banyak menjadi pembicaraan. Kalian tahu tidak spesifikasi mobil dengan harga 75 Juta? Silahkan googling deh, mobil itu tanpa Power steering, Power window, Audio, AC, Air bag, Fog Lamp, dan velg kaleng. Masih mau beli mobil yang cuma bisa jalan doang (Standar bangeeettt fasilitasnya). Tidak ada yang bisa dibanggakan oleh program ini. Apabila ada yang PRO terhadap program ini, berarti mereka termasuk orang-orang goblok.

Mengapa pemerintah tidak melancarkan program Mobnas (Mobil Nasional)? Takut bersaing? Takut di embargo oleh Negara-negara superior? Pemerintah sangatlah penakut dan licik dalam menjalankan pemerintahan. Mereka lebih tunduk kepada para pemodal atau investor asing, sedangkan hak-hak rayatnya mereka hiraukan.

Dua tahun lagi tepatnya tahun 2015 ASEAN akan menjalanka Pasar Bebas. Indonesia akan semakin terpuruk apabila pemerintah tidak tegas menghadapi badai tersebut, karena pasar bebas sangat merugikan Negara seperti Indonesia ini. Indonesia sudah terbiasa mengimpor, sedangkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang mampu mengekspor produk mereka ke banyak Negara tidak diberi dukungan sepenuhnya. Kita lihat saja pemimpin baru kita di tahun 2014, semoga beliau dapat memajukan negeri ini menjadi lebih baik, aman, dan sejahtera. Pahami calon presiden dengan baik, jangan sampai menyesal kemudian hari. God Bless Indonesia.


Tulisan saya di atas sebagian besar adalah kesubyektifan saya dalam menulis, apabila ada kesalahan mohon maaf. Silahkan tulis komentar atau saran terhadap isi tulisan saya. J
 
;