Pukul 1 Siang ini di rumahku
yang masih terasa suasana Ramadhan, saya ingin mengeluarkan isi pikiranku
semalam yang berjejal walaupun matahari di luar sedang murung, mungkin matahari
pun tak suka melihatku memendam pikiran-pikiran yang tidak terpecahkan, hehe. Tidak
ada rokok yang mempompa pikiran ini karena sedang puasa, tapi apa boleh buat langsung saya mulai saja. Judul yang saya
pakai bisa memiliki korelasi atau mungkin saja tidak, karena itu hanya label
dari diri sendiri maupun dari orang lain bahwa dirinya idealis atau kreatif.
Isi pikiranku yang mengganggu semalam itu berpikir bahwa orang idealis belum
tentu kreatif dan orang kreatif belum tentu idealis. Tetapi bisa jadi kedua hal
tersebut dimiliki semua orang dan saling melengkapi.
Menurut KBBI,”Idealis adalah
orang yang bercita-cita tinggi; pengikut aliran idealisme. Idealisme adalah
hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan dianggap sempurna;
Sas aliran yang mementingkan khayal
atau fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai
dengan kenyataan.” Sedangkan,”Kreatif adalah memiliki daya cipta; memiliki
kemampuan untuk menciptakan; bersifat (mengandung) daya cipta.” Jadi keduanya
memiliki sense tersendiri untuk
mengarungi hidup di dunia ini. Dua sifat ini sangat baik jika dimiliki oleh
semua orang, namun jika ada intervensi berupa penyakit bernama Fasis, sifat itu
dapat menghancurkan diri kita sendiri. Saya mulai ambil contoh dari sifat
idealis dulu, biasanya sih orang idealis tidak suka hal-hal yang berbau mainstream (biasanya lho yaa). Saya menyebut mereka idealis
fasis, begitu juga nanti akan saya jabarkan kreatif fasis, hehe. Kalimat tersebut
(idealis fasis) terlihat aneh sih memang, tapi tak apalah J. Orang-orang
yang memiliki sifat idealis fasis ini tidak punya malu, sok-sokan mengkritisi
karya orang lain tapi dirinya sendiri tidak punya karya sama sekali.
Dikit-dikit menghina, padahal dirinya sendiri pantas untuk dihina seperti
pecundang. Banyak sekali contoh di sekitar kita terhadap orang-orang idealis
fasis. Contoh: di dunia ini sudah diduduki oleh korporasi-korporasi raksasa dan
secret society yang akan
mengendalikan diri kita nanti. Sebut saja Coca cola, Nike, Adidas, Marlboro,
Zionis, Freemasonry, Illuminati, dll masih banyak lagi. Orang kreatif biasanya
tidak peduli dengan hal-hal gituan, mereka
rata-rata orientasinya ke duiittt
terus. Di tangan orang-orang kreatif logo-logo korporasi dan organisasi rahasia
di buat pernak pernik barang yang dapat digunakan banyak orang seperti mug, portable sound, sticker, kaos, pin,
emblem, dll. Sedangkan orang-orang idealis fasis hanya koar-koar menentang tetapi tidak memiliki hasil karya tidak seperti
orang kreatif yang mendaur ulang kaleng coca cola menjadi portable sound. Jadi, saya dapat belajar dari orang kreatif adalah
kita tidak perlu mengkonsumsi produk-produk para kapitalis atau mengikuti
organisasi rahasia tetapi kita harus memperalat ketenaran mereka untuk mencari
uang, memang sih uang bukan
segalanya, tetapi segalanya membutuhkan uang sekarang, hehe. Setiap orang dalam
hidupnya pasti memiliki masa transisi berbeda-beda, saya sendiri dulu juga
seorang poser yang hanya bisa
ikut-ikutan arus menjadi seorang idealis, namun seiring berjalannya waktu saya
mencari jati diri saya sampai sekarang sehingga memiiki prinsip dan pendirian.
Orang-orang idealis fasis menurut saya masih kurang ilmu menghadapi kekerasan
di dunia ini, lagi-lagi mereka tidak memiliki karya. Saya ambil contoh lagi
pada industri hiburan di Indonesia, para idealis fasis menghina habis-habisan
para musisi melayu, band-band major
label, sinetron indosiar, film-film horor mesum, dan lain-lain. Apa gunanya
kalian menghina mereka? Apa untungnya? Membuat kalian puas? Padahal yang berada
di industri hiburan tidak peduli dengan kalian (idealis fasis), karena mereka
kreatif memanfaatkan keadaan pasar untuk mencari uang. Walaupun mereka berkarya
ecek-ecek yang penting asap dapur
bisa mengebul dan saya Cuma bisa berdoa semoga mereka sadar sehingga berkarya
yang berkualitas serta berguna bagi anak bangsa. Lalu, kalian yang idealis
fasis seharusnya berkaryalah dengan baik dan berkualitas sehingga dapat
bersaing dengan sehat, tidak hanya menghina tanpa dasar. Cobalah berpikir positif,
jika kalian tidak suka terhadap hiburan-hiburan ecek-ecek yang ada di televisi sebenarnya percuma kalian caci maki,
berarti target pasar mereka bukan kalian (idealis fasis), biarlah mereka
membodohi masyarakat dengan hiburan kacangan,
tapi kalian tetap fokus untuk berkarya yang lebih baik dan berkualitas.
Kalian tidak perlu ambil pusing, sebaiknya lakukan revolusi dengan membentuk
pergerakan yang underground. Kalau
kalian sudah memiliki karya dan sudah di apresiasi oleh banyak orang, barulah
kalian berhak menghina mereka. Menjadi orang idealis itu penting, tapi jangan
sampai idealis yang fasis.
Selanjutnya, saya jabarkan
apa yang saya maksud dengan orang kreatif fasis. Orang-orang
ini juga sok-sok, mereka merasa paling bisa berkarya, padahal mereka hanya
berorientasi pada uang. Mereka suka melegalkan kegiatan copycat, plagiat, pembajakan, dan sejenisnya. Contohnya, mereka
membajak merk-merk terkenal menjadi sangat mirip sekali untuk dijual bebas di
pasaran dengan harga yang lebih murah. Saya menganggap membuat merchandise seperti yang saya jelaskan
di atas tadi bukan merupakan pembajakan tetapi memperalat keadaan, namun yang
membuat produk yang mirip sesuai aslinya tanpa persetujuan yang bersangkutan
adalah pembajakan. Mereka seharusnya berkarya secara sehat, jika kalian
(kreatif fasis) bisa membuat barang yang mirip seperti aslinya, mengapa kalian
tidak membuat merk sendiri yang lebih bagus dan sangat berkualitas untuk dijual
di dalam negeri?. Memang sulit sih
merintis usaha dari nol, namun semua hal itu bisa dilakukan dan tidak ada yang
tidak mungkin di dunia ini. Hal terpenting adalah selalu berusaha dengan
diiringi oleh do’a.
Jadi, intinya dari semua tulisan saya ini adalah
omong kosong belaka, hahahaha. Gak boleh kalian percaya dengan tulisan saya
ini, nanti jadi musyrik lho. Saya
Cuma dapat menyimpulkan dari tulisan saya sendiri ini bahwa setiap orang harus
memiliki sifat idealis dan kreatif tanpa ada embel-embel fasis, karena dengan
kedua sifat tersebut akan mencetak orang yang berdedikasi dan berkualitas,
sehingga dapat menjadi kebanggaan nusa dan bangsa. Segera gali dan temukan passion-mu dalam hidup, segera lakukan
apa yang ingin kamu lakukan selama itu hal positif. Perbaiki nasib, tingkah
laku, mental pada dirimu sendiri untuk menerjang masa depan yang sangat cerah.
Jangan pernah ragu meraih mimpimu selagi masih hidup. Salam super deh, aku gak
mau panjang lebar lagi, nanti pak Mario Teguh gak punya pekerjaan lagi kalau
aku ngoceh terus, hehehehe.
Bhagas Dani Purwoko
0 komentar:
Posting Komentar