KAMPANYE “EARTH HOUR”?
Ketika saya ingin menuliskan
artikel ini mungkin kalian para partisipan kampanye Earth Hour akan menghina
saya dikarenakan Earth Hour sudah bergerak sejak tahun 2007 yang dideklarasikan
oleh WWF (WorldWide Wildlife Fund) Australia. Menurut saya tidak ada kata
terlambat di dunia ini. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Bagi
kalian yang belum tahu tentang Earth
Hour, saya akan jelaskan secara singkat tentang EH. Earth Hour adalah salah
satu kampanye WWF yang secara global diadakan pada hari Sabtu terakhir di bulan
Maret setiap tahunnya yang meminta rumah-rumah dan perkantoran untuk memadamkan
lampu dan peralatan listrik yang tidak perlu selama 1 jam (8.30PM-9.30PM) untuk
meningkatkan kesadaran atas perlunya tindakan terhadap perubahan iklim.
Saya sudah lama mendengar
kampanye Earth Hour sejak dulu, namun baru sekarang saya mencari info-info dari
berbagai sumber untuk meyakinkan saya terhadap kampanye yang dilakukan oleh
WWF. Penyebab saya ingin mengulik lebih jauh siapa itu WWF? Apa itu Earth Hour?
Adalah diajaknya saya oleh teman saya ikut berpartisipasi dalam kampanye ini.
Saya mengikuti saja apa kata teman saya karena hanya ingin menghargai
ajakannya. Kota saya di Bojonegoro, Jawa Timur melakukan kampanye Earth Hour
baru dimulai Tahun ini, 2013. Saya bukan robot yang langsung bisa nurut begitu
saja dengan propaganda-propaganda sesat ala barat yang sangat tendensial itu.
Banyak hal-hal negatif yang menyelimuti pikiran saya terhadap acara yang
bernama Earth Hour. Saya berhari-hari mencari info seputar Earth Hour dan WWF, ada
info positif dan negatif ketika saya browsing, namun setelah saya melakukan
komparasi dengan matang, saya yakin kalau Earth Hour dan WWF adalah alat
propaganda sesat ala barat. Setelah saya mendapatkan info dari berbagai
sumber-sumber bahwa WWF yang ngakunya organisasi peduli lingkungan ternyata
mereka didanai oleh IBM, Nike, Coca-cola, HSBC, Bank of America, Citigroup,
Philip Morris, J.P Morgan, Walmart, Ikea, dan beberapa lainnya. Apakah kalian
tahu itu? korporasi-korporasi raksasa tersebut adalah pihak-pihak yang memiliki
pengaruh sangat besar terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi dan politik bagi
masyarakat seluruh dunia, sesungguhnya mereka inilah yang menyebabkan
ketimpangan sosial dan kesengsaraan di berbagai tempat. Apakah kalian percaya
korporasi-korporasi itu peduli terhadap lingkungan? Saya 100% tidak percaya
mereka peduli pada hal itu, mereka hanya berkedok di balik kebusukan mereka.
Pada November 2009, lebih dari 80 organisasi lingkungan dunia dari 31 negara
sepakat menandatangani petisi untuk mengecam prakarsa WWF yang berjudul
“Roundtable on Sustainable Palm Oil”. Petisi tersebut menyatakan bahwa
keterlibatan WWF telah ditunggangi oleh korporasi perminyakan guna memberikan
justifikasi terhadap pembangunan pusat-pusat kilang minyak di Eropa. Lalu,
sudahkah kalian melihat film dokumenter yang berjudul “Pakt mit dem Panda” atau
“Kesepakatan dengan Panda” dibuat oleh wartawan senior Wildried Huisman”
kira-kira pada akhir tahun 2011. Isi dari film tersebut membongkar kebusukan
WWF yang melakukan kesepakatan oleh Wilmar. WWF ikut bergabung dengan korporasi
yang merusak habitat Orang Utan di Kalimantan tengah, Indonesia dan hutan yang
mereka tebang, mereka gunakan untuk menanami pohon kelapa sawit. Bisa kalian
cek kok filmnya di Youtube atau mau kalian browsing-browsing dulu lewat Google.
Sangat banyak keanehan kan dengan kinerja WWF? Bukti-bukti yang saya tulis tadi
sudah menanggapi ada banyak
kepentingan-kepentingan terselubung yang berasal dari asing.
Saya ingin bertanya kepada
seluruh masyarakat Indonesia yang sudah berpartisipasi ke dalam Earth Hour,
mengapa kalian menggunakan nama Earth Hour untuk pergerakan kalian yang katanya
peduli lingkungan? Karena EH sudah mendunia, terkenal, media secara
besar-besaran memberitakan, keren gitu? Menurut saya EH adalah sistem, tidak
hanya sebuah nama yang tidak memiliki arti. Kenapa kalian tidak membuat nama
sendiri dan lakukan pergerakan kalian sendiri tanpa disetir oleh WWF. Mau
sampai kapan kalian hanya menjadi cecunguk yang hanya bisa tunduk kepada WWF.
Katanya EH dapat menghemat energi beberapa Watt dan jika diuangkan jumlahnya
puluhan juta/ratusan juta saat mematikan beberapa ikon kota selama 1 jam, terus
kenapa kalian tidak melakukan hal itu sebulan sekali? Apakah data yang dibuat
oleh WWF itu sudah melalui uji validitas atau hanya untuk memancing orang-orang
terjebak di dalam lingkaran hitam? Jika data itu benar dan dapat
dipertanggungjawabkan, seharusnya penghematan bisa dilakukan sebulan sekali dan
penghematan itu bisa digunakan pemkot untuk menggunakan APBD secara optimal
untuk seluruh masyarakat di kotanya, gak akan ada orang miskin kalau data itu
benar. Berani gak kalian buat EH itu diadakan sebulan sekali? Gak berani?
Karena kalau sebulan sekali bukan EH lagi namanya ya? Maka dari itu, EH bukan
hanya sebuah nama saja, tapi EH adalah sistem yang telah dirancang secara apik
oleh WWF sebagai pencitraan mereka yang sok peduli lingkungan pada 1 jam yang
singkat itu, padahal bertahun-tahun para korporasi dan industri mengeksploitasi
alam secara besar-besaran. Saya tidak pernah bilang kalau kegiatan EH tidak
memeberikan dampak apapun, tapi dampak itu sangat sedikit. Terus mereka merasa
sudah peduli lingkungan dengan melakukan EH? Konyol sekali hal ini. Kalian
sudah melihat film “Esoteric Agenda”? Di part 7 dijelaskan jika Global Warming
hanya kebohongan besar yang dibuat oleh barat. Saya pribadi tidak sepenuhnya
percaya terhadap film itu, saya meyakininya Global Warming hanya propaganda
saja. Setelah orang-orang asing menebarkan ancaman dan ketakutan kepada
masyarakat di seluruh dunia melalui pemberitaan Global Warming secara
besar-besaran, seluruh media membahas masalah ini. Tapi apa yang mereka lakukan
setelah itu? apakah mereka menutup korporasi-korporasi yang tidak ramah
lingkungan? Gak akan mungkin. Lalu apa? Membuat film “The Day After Tomorrow”?
banyak kekonyolan yang mereka lakukan.
Mengapa EH dilaksanakan pada
bulan Maret dan di hari Sabtu akhir bulan? Saya tidak menemukan info terhadap
hal ini. Adakah makna filosofis dari dipilihnya waktu ini untuk melaksanakan EH
secara global? Karena pasti setiap perlakuan memiliki makna. Jika kalian ada
yang tahu terhadap hal itu, silahkan tulis di kolom komentar yang berada di
bawah.
Saya bukan anti-barat,
anti-yahudi, anti-amerika, dll, karena saya juga tidak munafik pada diri saya
sendiri. Saya juga pernah terkena racun dari barat yaitu sepeda fixie, namun
saya merasa tidak memperkaya mereka dengan membeli produk mereka. Sepeda fixie saya
seluruhnya produk lokal. Dan banyak barang-barang yang saya gunakan merk-merk
dari asing. Maka dari itu, saya bukan orang yang munafik. Dari segi
produk-produk saja kita hanya bisa menjadi konsumen mereka, apa kalian juga menjadi
konsumen dari segi pergerakan peduli lingkungan yang bernama Earth Hour? Apakah
kalian tidak bisa membuat sendiri? Menyedihkan sekali negara ini diisi oleh
para manusia yang bisanya cuma nurut dengan orang-orang asing. Saya sendiri
tidak Cuma “omdo”, saya selalu berusaha peduli lingkungan, tapi gak perlu semua
orang tahu kegiatan saya. Saya hanya memberikan kalian sudut pandang yang
berbeda melalui tulisan ini. Cobalah renungkan baik-baik tulisan saya ini, saya
tidak bermaksud provokasi kepada kalian. Para pemuda bangsa seharusnya kritis
dalam melihat sesuatu, jangan mudah mengadopsi sistem tetapi tidak mengerti apa
aja yang ada di dalamnya.
Analogi yang bisa saya buat,
negara Indonesia adalah seorang yang sedang berada di dalam kubangan lumpur
hidup dan terus menerus berteriak “minta tolong” karena secara perlahan akan
menenggelamkan negara Indonesia, seperti saat Indonesia mengalami krisis
moneter 1998. Lalu, datanglah malaikat-malaikat penolong yang bernama orang
asing, mereka memberikan pertolongan kepada orang yang berada di dalam kubangan
lumpur hidup tersebut dengan berkata,”gimana mau saya tolong gak? Biar kamu gak
mati dalam lumpur itu? Tapi, setelah itu kamu harus nurut kepada saya!. Si
orang (Indonesia) itu menjawab iya saja dan mengikuti apa kata orang asing.
Jika pemimpin negeri ini pintar, seharusnya dia berbalik lalu menendang bokong
orang asing itu agar masuk ke dalam kubangan lumpur hidup itu lalu biarkan
mereka mati. Pengkhianatan untuk orang-orang asing itu sangat pantas mereka
terima.
Saya sama sekali tidak
antipati terhadap gerakan penghematan maupun konversi energi, namun cobalah
kamu berpikir dan menelaah lebih jeli mulai sekarang. Dunia yang kamu tinggali
ini berjalan dalam sebuah sistem yang dikendalikan segelintir penguasa yang
mencari keuntungan. Kapitalisme menyebabkan dampak kompleks yang kadang tidak
kentara, bahkan kita menganggapnya sebagai sesuatu yang normal, padahal
berbahaya. Jika kamu ingin benar-benar memberikan kontribusi terhadap
lingkunganmu maka pelajarilah bagaimana kapitalisme dan korporasi bekerja,
bagaimana negara dengan aparat menjaga kekuasaan, bagaimana hukum dan kontrak
sosial diberlakukan. Bagaimana alur eksploitasi alam yang terjadi di daerahmu,
dan mengapa sampai sekarang sering terjadi perang sosial dimana-mana, padahal
kita mengklaim bahwa peradaban semakin maju. Saya berani jamin, kesimpulan
terakhir yang kamu temukan: dunia sedang tidak baik-baik saja. Untuk
menghentikan kerusakan ini, serang di tempat yang mematikan.
Jika kalian peduli dengan
lingkungan, maka tetap nyalakan listrik di saat Earth Hour nanti atau
tahun-tahun berikutnya, jangan mudah termakan kampanye yang kelihatannya baik.
Gunakan waktumu untuk membaca lalu diskusi dengan teman-temanmu agar dapat
mengasah pemikiran dan analisismu. Jangan mau dibodohi oleh WWF, ketahuilah
mereka sendiri yang sebenarnya merusak alam ini melalui korporasi-korporasi
raksasa seperti yang sudah saya tulis di atas. Dan ketika kamu mulai sadar dan
mulai memikirkannya lebih jauh maka kamu akan menyadari bahwa partisipasi aktif
di lingkungan lokal untuk membangun komunitasmu sendiri akan lebih berarti
daripada membuang waktu selam 1 jam untuk berpartisipasi pasif dalam perayaan
kegelapan setahun sekali ini.
Percayalah, Earth Hour
adalah lelucon menggelikan sebagaimana kita mengharapkan Dinasti Bakrie untuk
menyelesaikan kasus lumpur Lapindo, atau menuntut Freeport untuk segera
hengkang dari Papua. Mengharapkan aksi nyata dari pemerintah dunia beserta
korporasi-korporasi yang selama ini berafiliasi dengan mereka untuk meminta
maaf lalu menyelesaikan problema-problema yang sesungguhnya hasil perbuatan
mereka sendiri tak lebih dari sekedar mimpi di siang bolong.
Di akhir postingan ini, saya
ingin mengatakan bahwa tidak ada maksud menyerang teman-teman saya yang bekerja
telah bersama-sama. Saya salut sama kalian semua atas kekompakan kalian dalam
bekerja dan menanggapi pendapat saya dengan dewasa. Saya hanya ingin memberikan
sudut pandang yang berbeda kepada seluruh orang Indonesia yang berpartisipasi
dalam EH agar menyikapinya dengan biasa saja, gak usah sok merasa peduli
lingkungan. :)
Baca juga:
Artikel tentang review Film Pakt Mit Dem Panda
Cek film di youtube
Nb: Jika kalian ingin meng-copy tulisan saya, tolong dikasih
sumbernya di akhir postingan kalian. :)
Best
Regards,
Bhagas Dani Purwoko
5 komentar:
ambil sisi positif dr EH, tak perlu melihat siapa dan apa maksud dr EH itu sendiri, kalau sekedar mematikan listrik dan tidak meracuni lingkungan dengan polusi kami sudah melakukannya setahun sekali selama 244 jam dari jaman dahulu kala.
itulah mengapa ada tanda + di logo EH, 60 + bukan hanya 1 jam saja dalam 1 tahun sekali. bukan hanya 1 bulan sj sesuai permintaan bhagas, + "is your's" . aku rasa 1 jam itu hanya simbolik mengingatkan. dan kenapa di bulan maret. semua org tau itu.kalau bisa dapat artikel film, harusnya bisa dapat artikel knp harus di bulan maret. EH bukan hanya bicara "lampu" tapi "aksi" . Ini Aksiku, Mana Aksimu? (bold: Mana Aksimu?) tema EH tahun ini 100% Indonesia (bold: Indonesia). terlepas dr WWF sy hnya org awam yg menyimak aksi mereka, dan memandang dr sudut positif, sy juga bukan "omdo" tak perlu orang lain tau. setidaknya dgn kampanye EH, adik saya sdh paham menghemat energi.
"....when i see someone doing X rather than Y (when Y is something far more important in my view), it's a reminder for me to ask if Y is my role. i can't do what an X can do, and i can't expect an x to do what i can do as an engineer (or a teacher, or business manager, or community member, or communicator, or gardener, or scientist... insert your role here). but we can look for ways to work together, collaboration, to do what we must in facing our challenges...."
Whatever you said, dude! I just give a different point of view. Just it!!. So, I don't give a shit to GREEN CAPITALISM. I love my nation, my responsibility is keep it.
Thanks :)
i like your point of view :D
saya pribadi cuma earth hour pertama yang ikutan, karena hype juga sih.. tapi setelah itu kok rasanya ga ada perubahan berarti.. dalam artian penggunaan energi masih sangat boros
akhirnya ya saya mulai dulu dari diri sendiri untuk penghematan energi. lalu pelan2 saya ajak sodara juga.
misal mematikan lampu yang ga dipakai, mencabut stop kontak yang menganggur, mematikan alat2 elektronik yang tidak digunakan, berjalan kaki/bersepeda jika tujuan dekat, mengumpulkan sampah seperti koran/kertas untuk dijual, dsb
btw, bikin di kaskus bisa nih, kan ada sub forum green lifestyle tuh :D
Posting Komentar