Pemerintah selalu
mencari celah untuk habiskan anggaran.
Rakyat jelata mengais
upah untuk menghindari keparan.
Para pemodal kuasai
pasar.
Para pengecer mati
terkapar.
Rima di atas sekiranya
cocok untuk merepresentasikan keadaan pemerintahan yang ada di Indonesia. Saya
sebagai rakyat sangat geram ketika mendengar program pemerintah yang baru-baru
ini terdengar yaitu mobil LCGC (Low Cost
Green Car) atau mobil murah ramah lingkungan. Secara serempak banyak
masyarakat sangat kontra dan ada yang melakukan resistensi terhadap program
baru ini. Sekarang kita lihat saja kemacetan di jalan raya, apakah pemerintah
pura-pura tidak tahu akan hal ini? Atau mereka menganggap seluruh rakyatnya
bisa dibodohi dengan program culas ini?. Mobil LCGC ini digadang-gadangkan agar
masyarakat kelas menengah ke bawah dapat membeli mobil. Pertanyaannya, apakah
mobil menjadi prioritas seluruh masyarakat? Apakah merupakan standar kemakmuran
Negara apabila seluruh rakyatnya memakai mobil?. Banyak sekali logika sampah
yang sering dilontarkan pemerintah.
LOW COST
: Harga berkisar 75jt-100jt
GREEN CAR
: Emisi rendah (Tetap pakai BBM)
Logika macam apa ini?
75jt itu murah bagi kelas bawah? Pakai BBM itu ramah lingkungan? Pemerintah
sangat keterlaluan membodohi rakyatnya sendiri. Mereka hanya mementingkan perut
mereka masing-masing. Mereka selalu mengedepankan bisnis-bisnis yang berskala
makro, sedangkan UMKM selalu terpuruk ketika para kapital mendominasi.
Setelah program ini di
deru hujan kritikan dari semua golongan masyarakat, Mobil LCGC ini berubah nama
menjadi mobil LCE (Low Cost Emission).
Namun, seluruh masyarakat menggeneralisirnya sebagai mobil murah. Produsen
mobil murah diantaranya Daihatsu dan Honda yang banyak menjadi pembicaraan.
Kalian tahu tidak spesifikasi mobil dengan harga 75 Juta? Silahkan googling deh, mobil itu tanpa Power steering, Power window, Audio, AC, Air
bag, Fog Lamp, dan velg kaleng.
Masih mau beli mobil yang cuma bisa jalan doang (Standar bangeeettt
fasilitasnya). Tidak ada yang bisa dibanggakan oleh program ini. Apabila ada
yang PRO terhadap program ini, berarti mereka termasuk orang-orang goblok.
Mengapa pemerintah
tidak melancarkan program Mobnas (Mobil Nasional)? Takut bersaing? Takut di
embargo oleh Negara-negara superior? Pemerintah sangatlah penakut dan licik
dalam menjalankan pemerintahan. Mereka lebih tunduk kepada para pemodal atau investor asing, sedangkan hak-hak
rayatnya mereka hiraukan.
Dua tahun lagi tepatnya
tahun 2015 ASEAN akan menjalanka Pasar Bebas. Indonesia akan semakin terpuruk
apabila pemerintah tidak tegas menghadapi badai tersebut, karena pasar bebas
sangat merugikan Negara seperti Indonesia ini. Indonesia sudah terbiasa
mengimpor, sedangkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang mampu mengekspor produk mereka ke banyak Negara
tidak diberi dukungan sepenuhnya. Kita lihat saja pemimpin baru kita di tahun
2014, semoga beliau dapat memajukan negeri ini menjadi lebih baik, aman, dan
sejahtera. Pahami calon presiden dengan baik, jangan sampai menyesal kemudian
hari. God Bless Indonesia.
Tulisan saya di atas
sebagian besar adalah kesubyektifan saya dalam menulis, apabila ada kesalahan
mohon maaf. Silahkan tulis komentar atau saran terhadap isi tulisan saya. J
0 komentar:
Posting Komentar